STOP mencari KEBAHAGIAAN!

April 19, 2010 , Posted by JW17 at 12:33 PM


Kebahagiaan adalah Sebuah Keputusan yang Kita Pilih sejak Awal.

Kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan akhir. Kita sering memiliki sebuah kepercayaan bahwa ‘kalau saya sudah begini atau begitu, saya pasti akan bahagia’. Kalau saya sudah punya mobil, rumah, tanah, banyak uang, maka saya pasti akan bahagia. Kalau saya sudah menjadi seorang pengusaha, orang yang sukses, dapat dipastikan saya akan sangat bahagia. Kalau saya menjadi terkenal, punya banyak penggemar, saya akan merasa sangat bahagia. Itu bukanlah sebuah prinsip/kepercayaan yang benar, karena sesungguhnya kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan akhir dari perjalanan kita, bukanlah sebuah pencapaian akhir dari perjalanan panjang yang telah kita tempuh. Kebahagiaan adalah perjalanan itu sendiri.
 

Seorang pepatah bijak pernah mengatakan,

"There is NO WAY to happiness, since happiness is THE WAY itself."
Kita masing-masing pasti mempunyai tujuan hidup di dunia ini. Mungkin itu adalah, membuat karya yang akan dikenang sepanjang masa, membantu orang-orang yang kurang beruntung, menginspirasi dan memotivasi orang banyak, membentuk keluarga yang harmonis, mengembangkan teknologi, melakukan penemuan yang berguna bagi kehidupan, memimpin sebuah Negara, dan lain sebagainya. Kita mempunyai tujuan yang sangat bervariasi, yang menjadi prioritas utama kita dalam kehidupan yang sangat singkat ini. Nah, selama proses menuju cita-cita kita itu, terdapat banyak sekali kebahagiaan. Yang menjadi masalahnya adalah, kita jarang sekali memperhatikan kebahagiaan-kebahagiaan yang terdapat di sepanjang jalan tersebut, meskipun ‘mereka’ selalu mencoba untuk menyapa kita. Kita sering berpikir bahwa kebahagiaan terdapat di ujung jalan yang sedang kita lalui.
 

Jika dianalogikan lebih jauh, kita itu seperti sedang berdiri di sebuah persimpangan jalan, di mana setiap jalan yang terpampang di depan kita itu akan membawa kita ke suatu tempat yang sama, yakni tujuan hidup kita. Dan kebahagiaan merupakan salah satu dari sekian banyak jalan tersebut. Jadi, kita dapat memilih sejak awal, kita semua diberikan kesempatan yang sama sejak kita berada di persimpangan jalan, apakah kita mau merasa bahagia atau tidak untuk mencapai tujuan hidup kita tersebut. Sekali lagi, kebahagiaan bukanlah tujuan akhir dari perjalanan kita karena kebahagiaan adalah JALAN itu SENDIRI.
 

Dan ingat, kebahagiaan adalah sebuah keputusan yang kita pilih sejak awal! Anda tidak akan menemukan kebahagiaan di akhir tulisan ini, tetapi Anda akan menemukannya selama proses Anda membacanya. Jadi, sebelum Anda membaca lebih lanjut, pastikan diri Anda telah memilih untuk bahagia membaca tulisan ini meski tulisan ini adalah tulisan terburuk yang pernah Anda baca. ^.^hehe…

Kebahagiaan adalah Milik Semua Orang!

Bapak Andrie Wongso, motivator nomor satu di Indonesia, memilik sebuah motto yang Luar Biasa: Success is My Right. Ia menjabarkan lebih detail mottonya itu menjadi seperti ini, “Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu. Sukses adalah milik Anda, milik saya, dan milik siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan dengan sepenuh hati.” Itu adalah prinsip kesuksesan yang dipegang teguh olehnya.
 

Kesuksesan bukanlah milik orang-orang tertentu. Begitu pula dengan kebahagiaan! Siapa pun memiliki hak yang sama untuk bahagia. Tidak ada satu orang pun yang dapat melarang kita untuk bahagia.
Kebahagiaan adalah milik orang yang berkelimpahan harta, dan juga milik orang yang tidak berkelimpahan harta. Kebahagiaan adalah milik orang-orang sukses, dan juga milik orang-orang yang kurang beruntung dalam kesuksesan. Kebahagiaan adalah milik orang-orang yang terkenal, dan juga milik orang-orang yang terlupakan. Kebahagiaan adalah milik semua orang.
 

Baru-baru ini penulis mendengar sebuah khotbah yang bertemakan tentang kebahagiaan. Di sana, sang pengkhotbah memberi sebuah ilustrasi sederhana kepada audiensnya mengenai milik siapakah kebahagiaan itu. “Coba kita renungkan, siapa yang lebih bahagia?” ia memulai ilustasinya. “Seorang pengusaha sukses, sebut saja namanya si Asiong, makan bersama teman-temannya yang juga merupakan pengusaha-pengusaha sukses di sebuah restoran berbintang dengan harga hingga jutaan rupiah per mejanya. Selama menikmati makanan, si Asiong terus membanding-bandingkan dirinya dengan teman-temannya itu. Misalnya dari segi penampilan, si Asiong merasa dirinya berpenampilan paling buruk dibandingkan teman-temannya. Selanjutnya, dari segi kesuksesan, ia merasa teman-temannya lebih sukses darinya. Pendapatan per tahunnya juga kalah banyak dengan pendapatan per tahun semua teman-temannya itu. Dan akhirnya, ia mulai merasa minder duduk semeja dengan teman-temannya itu. Di samping itu, ada seorang tukang becak yang sudah seharian tidak mendapatkan penumpang. Ketika malam hampir tiba, seseorang tiba-tiba menghampirinya dan meminta diantarkan ke tempat tujuannya yang tidak begitu jauh. Dengan sangat bersemangat, si tukang becak langsung menerimanya sebagai penumpang pertamanya pada hari itu setelah ongkos telah disepakati, yakni Rp.5000. Sesampainya di tempat tujuan, si penumpang membayar ongkosnya, ditambah seribu rupiah sebagai bonus. Jadi, totalnya Rp.6000. Tentu uang seribu rupiah yang menjadi bonusnya itu berarti sangat besar bagi seorang tukang becak seperti dirinya. Selanjutnya ia menggunakan uang itu untuk membeli sebungkus nasi di sebuah warung, dan menikmati nasi yang seadanya itu sambil berkumpul dengan teman-teman seprofesinya. Menurut Anda sekalian, siapa yang lebih bahagia, si pengusaha sukses Asiong atau si tukang becak?”

Bersyukurlah! Karena itu akan mendatangkan Lebih Banyak Kebahagiaan dalam Hidup Kita.

Kita tidak akan pernah merasa bahagia jika kita terus-menerus mengeluh pada apa yang belum kita miliki, terus-menerus membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain yang berada di atas kita, terus-menerus menyalahkan keadaan, menyalahkan kehidupan, menyalahkan orang lain, dan menyalahkan diri sendiri.
Bersyukurlah pada apa yang telah kita miliki sekarang ini! Sebuah rumah untuk berlindung, makanan yang cukup untuk mengisi perut setiap hari, keluarga yang senantiasa memperhatikan diri kita, sahabat-sahabat yang menyayangi kita, teman-teman untuk saling berbagi canda tawa, tubuh yang sempurna anugrah dari Yang Maha Kuasa. Bersyukurlah atas semua itu, dan bersyukurlah karena kita masih bernafas hingga detik ini.
 

Terus-menerus membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain yang jauh berada di atas kita juga akan membuat kebahagiaan menjadi hal yang langka dalam hidup kita. Sesekali, cobalah lihat ke bawah. Masih banyak sekali orang yang kurang beruntung jika dibandingkan dengan diri kita. Dan tahukah kita, ternyata banyak sekali dari orang-orang yang menurut kita kurang beruntung itu, dapat merasa lebih bahagia daripada orang-orang yang menurut kita paling sukses dan paling terkenal.
 

Syukurilah apa yang ada, karena Hidup adalah anugerah. Hidup adalah anugerah terbesar yang telah diberikan kepada kita, yang sepatutnya kita semua syukuri. Bersyukurlah, Teman!

Belajar dari Anak-anak!

Pada umumnya, anak-anak tahu lebih banyak cara untuk merasakan kebahagiaan daripada orang dewasa. Mereka dapat tertawa dengan lepas setiap saat mereka mau, meski tidak ada kelucuan ataupun hiburan di sekitarnya karena mereka sendiri dapat menciptakan kelucuan dan hiburan bagi diri mereka sendiri dan orang lain yang berada di sekitarnya.


Apa yang dirasakan oleh anak-anak ketika mereka mendapatkan sebuah permen? Apa yang dirasakan oleh mereka ketika kita memberikannya sebuah es krim rasa kesukaannya? Mereka akan dengan sangat antusias dan bersemangat membuka bungkusannya dan menikmati isinya dengan sangat suka cita.
 

Seperti itulah seharusnya kita, meski yang kita dapatkan itu tidaklah sebesar yang kita harapkan. Kita semua dapat berbahagia kapanpun kita mau layaknya anak-anak yang dapat tertawa setiap saat mereka mau. Meski mereka baru saja terjatuh dari sepeda barunya dan menangis kesakitan, mereka akan kembali tertawa bahagia tidak lama setelahnya seolah tidak pernah terjatuh sebelumnya.

STOP mencari Kebahagiaan!

Kita tidak perlu berlayar hingga tempat wisata ter-elite untuk mencari kebahagiaan. Kita juga tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer untuk melakukan pencarian terhadap kebahagiaan dengan bantuan Google Search Engine. Kita tidak perlu bersusah-payah mencari kebahagiaan, karena kebahagiaan yang sejati itu sesungguhnya sudah ada di dalam diri kita masing-masing.
 

Kita juga tidak perlu bersusah-payah mencari-cari apa rahasia untuk bisa hidup bahagia karena sama sekali tidak ada rahasia untuk itu. Kita dapat merasa bahagia kapanpun dan di manapun kita mau.
 

Tidak perlu ada alasan khusus untuk dapat merasa bahagia. Dan ingat, kebahagiaan adalah sebuah keputusan yang kita ambil sejak awal. Oleh karena itu, Berbahagialah, teman!



“Anda adalah orang yang paling berbahagia dalam hidup ini! Tularkanlah kebahagiaan Anda kepada lebih banyak orang, dan dengan sendirinya Anda akan merasa lebih bahagia daripada sebelumnya.”

 






Little Last Dialogue
‘Apakah penulis sendiri sudah bahagia?’
‘Tentu tidak seratus persen.’
‘Kalau begitu, kenapa penulis berani membuat tulisan seperti ini?’
‘Apakah perlu ada alasan untuk berbuat kebaikan? ^.^’


Share/Bookmark

Currently have 6 comments:

  1. Ch Rs says:

    applause........!!!
    haha..

    great illustration jo..

    ini copas ato copyright lu jo..klo author ny lu..mantepp daah..!! udah..g usa kuliah lagi klo gt..buat buka aja langsung..wekeke..

  1. Anonymous says:

    ajoooooooo..hahaha..COOL...
    I LIKE THIS...!

  1. JW17 says:

    @ Ch Rs: Copyright donk....hehe
    anyway, thanx all...^^

  1. Em says:

    W suka fotony..
    Wkwkwk

  1. Another great piece from Ajo.. ^^

    hanya saja sedikit kepanjangan..
    sehingga minat baca orang mungkin sedikit berkurang.. :)

  1. EC says:

    Muka lipen sudut kanan atas paling ngakak..
    SAMA KEQ MONYET..WWKAKAKKAKA..

Leave a Reply

Post a Comment

Komentar Anda sangat dibutuhkan demi pengembangan blog ini... Please feel free to write a little comment here...^.^ Thanx a Lot...

Related Posts with Thumbnails