Turis BELANDA

July 2, 2010 , Posted by JW17 at 9:41 AM

Ini adalah sebuah cerita kecil yang penulis dapatkan dari seorang senior tour guide ketika kami berdua dalam masa training di sebuah instansi yang bergerak di dalam bidang penerbangan. Mardianto, itulah namanya. Dia menceritakan cerita singkat ini pada jam makan siang di sebuah warung makan yang terletak tidak jauh dari tempat training kami. Memang umur kami terpaut cukup banyak, namun penulis cukup nyaman bergaul dengannya.
 
Melalui postingan kali ini, penulis sekaligus ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beliau, karena selain telah membagikan cerita yang cukup inspiratif ini, beliau juga mentraktir makan penulis saat itu juga. Hehehe…

Oke, langsung saja ke ceritanya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.


Seorang pemandu wisata yang sudah cukup berpengalaman suatu hari mendapat tugas untuk memandu sebuah rombongan yang berasal dari negeri Belanda. Rombongan itu berencana untuk mengadakan perjalanan selama beberapa hari di sebuah daerah yang terdapat di sekitar Provinsi Sumatera Utara ini. Karena sudah terbiasa memandu turis-turis asing, serta memiliki kemampuan berbahasa Belanda yang cukup lumayan, akhirnya ia setuju untuk memandu turis-turis tersebut.
 
Setelah rombongan turis itu dijemput dari bandara, perjalanan pun langsung dimulai. Di dalam bus yang mereka semua tumpangi, sang pemandu wisata banyak bercerita mengenai kota Medan ini, khususnya mengenai lokasi wisata yang sedang mereka tuju. Sang pemandu wisata terlihat begitu bersemangat dalam bercerita sehingga ada sebuah kesan yang ‘wah’ di dalam diri setiap turis yang sedang mendengarkannya. Bahkan, setiap ada pertanyaan dari para rombongan turis, sang pemandu wisata selalu dapat memberi jawaban yang memuaskan mereka.
 
Namun sayangnya, ternyata kesan yang ‘wah’ itu tidaklah bertahan lama. Ketika bus yang mereka tumpangi melewati sebuah jembatan, salah satu turis dari rombongan tersebut bertanya (dalam bahasa Belanda tentunya), “Aku punya pertanyaan. Apakah kamu tahu siapa pendiri jembatan yang baru kita lewati itu, dan tahun berapa jembatan itu dibangun?”
Sang pemandu wisata dengan sangat percaya diri memberi jawaban, “Oh, itu… itu adalah jembatan yang didirikan oleh warga yang tinggal di sekitar sini. Dan yang memimpin proyek pembangunan jembatan tersebut adalah Pak Agung. Tahun pembangunannya adalah sekitar tahun 1960-an.”
“Suruh supir kita bawa kita kembali ke jembatan itu!” perintah turis yang melontarkan pertanyaan tadi.
 
Semuanya bingung dengan permintaannya tersebut, namun pada akhirnya permintaannya itu dipenuhi juga. Mereka berputar kembali menuju ke jembatan yang dimaksud itu. 
 
Sesampainya di sana, turis tersebut langsung turun diikuti sang pemandu wisata di belakangnya. Ia lalu berjalan mendekati salah satu sudut jembatan yang ditumbuhi banyak rumput liar sambil memberi isyarat kepada pemandu wisata untuk mengikutinya.
 
“Coba kamu lihat apa yang ada di balik rerumputan itu,” perintah turis tersebut kepada sang pemandu wisata.
 
Karena merasa bingung dan penasaran, sang pemandu wisata segera melakukan perintahnya itu. Dengan hati-hati ia menyingkirkan rerumputan tersebut dan akhirnya menemukan tulisan yang terukir di salah satu sudut jembatan itu.
 
“Kamu dapat membacanya,” ucap sang turis dengan sedikit emosi. “Jembatan ini dibangun olehku ketika masa perang dunia!”


Semoga Bermanfaat...
Salam TUJUH BELAS...!!!


Share/Bookmark

Currently have 1 comments:

  1. fido says:

    hahahaa..ada2 aja..:D

Leave a Reply

Post a Comment

Komentar Anda sangat dibutuhkan demi pengembangan blog ini... Please feel free to write a little comment here...^.^ Thanx a Lot...

Related Posts with Thumbnails