NO IDEA for the TITLE

March 20, 2010 , Posted by JW17 at 12:47 PM



I dedicated this writing to all students that are going to have a National Test, especially to all of my Best Friends.

“Janganlah menangisi suatu perpisahan dengan teman kita. Karena itu berarti kita menyesali pertemuan dan persahabatan dengan teman kita.”

Kata-kata itu saya kutip dari sebuah SMS yang pernah dikirimkan seorang teman kepada saya bertahun-tahun yang lalu. Awal menerima dan membaca SMS itu, saya mengiyakan kebenarannya sambil berkata pada diri saya sendiri, ‘Wow… kata-katanya keren!’  Akan tetapi, setelah berkali-kali belajar dari pengalaman, khususnya apa yang baru saja saya lihat siang hari kemarin(19 Maret 2010) di sekolah saya, saya mulai meragukan kata-kata keren tersebut.

Seperti yang kita semua ketahui, kelas XII adalah jenjang paling tinggi yang dapat kita tempuh selama masih berada di bangku sekolah. Setelah lulus dari bangku kelas XII, mau tidak mau, kita semua terpaksa harus berpisah untuk menempuh jalan hidup kita masing-masing. Nah, di sinilah bagian yang menurutku paling berat. Setelah sekian lama saling kenal, saling bercanda-ria, saling bertukar pendapat, saling membantu, saling bahu-membahu melewati kesulitan, dan sebagainya, akhirnya kita akan berpisah sehingga semua yang telah kita lalui bersama hanyalah tinggal kenangan.

Kemarin, hari Jum’at, tanggal 19 Maret 2010, adalah hari terakhir saya dan semua teman seangkatan saya untuk duduk di bangku SMA. Kita tidak akan duduk bersama-sama lagi dalam satu ruangan dan mendengar dengan saksama apa yang sedang diajarkan guru-guru kepada kita. Kita tidak akan lagi berada dalam sebuah kelas, dimana biasanya kita bercanda, bermain, bernyanyi tak karuan, belajar, membahas soal-soal, dan lain sebagainya.

Saya sengaja pulang agak terlambat pada hari tersebut untuk melihat kira-kira apa yang dilakukan masing-masing kelas untuk mengekspresikan hari yang akan menjadi sejarah tak terlupakan itu. Misalnya dari kelas saya, ketika lonceng tanda berakhir pelajaran telah berbunyi, kami berdoa bersama. Dari kelas-kelas yang lain, ada yang membuat acara makan bersama ketika jam makan siang tiba, ada juga yang mengekspresikan hari terakhir sekolah itu dengan saling menyiram air, ada pula yang mengekspresikannya dengan bernyanyi bersama menyanyikan lagu-lagu yang bertema persahabatan, juga ada yang membuat sebuah perenungan sederhana, serta ada juga yang sama sekali tidak melakukan apa-apa. Namun, tidak bisa dipungkiri, jumlah teman-teman yang meneteskan air mata juga tidaklah sedikit, terutama yang perempuan karena memang itulah fungsi utama dari air mata mereka.

Perpisahan dengan orang-orang yang sangat kita sayangi memang sangat menyedihkan. Tidak semua orang dapat menerimanya begitu saja. Di sinilah dapat kita buktikan bahwa sebuah persahabatan tidak dapat dibeli dengan uang, karena nilai dari sebuah persahabatan itu jauh lebih berharga daripada uang. Coba tanya pada diri kita sendiri, lebih baik kehilangan sahabat atau kehilangan uang?

Kita semua tahu, setiap pertemuan pasti akan berakhir pada sebuah perpisahan. Kita tidak bisa menghindari hal tersebut. Oleh karena itulah, sebagai seorang teman yang baik, sebagai seorang sahabat yang baik, selalu lakukanlah yang terbaik kepada semua teman-teman dan sahabat-sahabat kita setiap harinya karena kita tidak pernah tahu, kapan perpisahan itu benar-benar akan hadir di antara kita dengan mereka.

Akhir kata, saya ingin mengulang sebuah kalimat yang sudah saya tulis di atas lagi, ‘Perpisahan benar-benar menyedihkan.’ Dalam proses pembuatan tulisan ini, saya terpaksa harus berpisah dengan beberapa artikel lain yang sudah kubuat berbulan-bulan dan bertahun-tahun yang lalu (yang belum di-publish sama sekali) karena kelalaianku sendiri. T_T  Tapi, ya sudahlah…

Perpisahan memang terasa amat menyedihkan, tapi itu bukanlah hal yang buruk. Karena dengan adanya sebuah perpisahan maka kita akan menyadari makna sesungguhnya dari sebuah pertemuan. Meskipun kita sudah berpisah dengan seseorang, sesungguhnya kita tidaklah benar-benar berpisah dengannya. Orang tersebut masih berada di dekat kita, yaitu di dalam pikiran kita atau bahkan di hati kita.

"When seeing you make a tear drop, I’m starting feel want to do the same thing, too. But then, I tried to control it. I make a single smile on my face and then talk to my self, “I’m proud to have them as my friend."


Share/Bookmark

Currently have 3 comments:

  1. Hhm.. Setuju ama jo..

    Cuma tumben bangetz.. Tulisan jo yg kali ini gk ada power di mata wa..
    Hanya di quotesnya aja..
    Biasanya semua kata2nya kuat..
    tp ya itu cuma masukan aja..
    Ciayo jo.. :)

    Comment about photo:
    aQ gk keliatan.. >_<
    and
    Foto CQ yg cewek jg gk ada.. XD

  1. JW17 says:

    OKay...^^
    thanx buat komentarnya, A.H....

  1. cumi says:

    cumi: wah... mantap...

Leave a Reply

Post a Comment

Komentar Anda sangat dibutuhkan demi pengembangan blog ini... Please feel free to write a little comment here...^.^ Thanx a Lot...

Related Posts with Thumbnails